Candlestick chart showing progress and growth of company. happy business characters, stock market or forex trade performance going up flat vector illustration. finances, economy, achievement concept Free Vector

Halo Sahabat Wirausaha! Pastinya sudah tidak asing lagi ya dengan istilah produksi dalam bisnis. Dalam bidang ekonomi, para ekonom menggunakan fungsi produksi. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara input (faktor produksi) seperti modal dan tenaga kerja dengan jumlah output yang dapat diproduksi oleh perusahaan. Fungsi produksi ada berbagai macam, seperti marginal product, average product, dan sebagainya. Nah, pada artikel ini akan dibahas mengenai average product sebagai fungsi produksi dalam bisnis. Yuk kita simak!

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya


Pengertian Average Product

Average Product atau biasa disingkat AP didefinisikan sebagai rata-rata dari total produk yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu. Cara menghitungnya adalah dengan rumus berikut:

Produk Rata-rata = Total produk (TP) / Total tenaga kerja (L) . Atau, bisa disebut juga dengan TP dibagi L.

Baca Juga: 5 Tips Pasang Harga di Marketplace

Terkadang, AP sangat membantu untuk mengukur output per pekerja atau output per unit modal dibandingkan dengan jumlah total output yang dihasilkan.

Produk rata-rata ini dapat memberikan informasi mengenai output per pekerja, dan dihitung dengan membagi total produk (TP) dengan jumlah pekerja yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut (L). Misalnya, pada bulan Januari perusahaan sepatu Nike memproduksi sepatu sneakers sebanyak 5.000 pasang sepatu. Kemudian, sepatu tersebut dikerjakan oleh 500 orang pada bulan tersebut.

Maka, Average Product (AP) nya adalah 5.000 dibagi dengan 500 = 10

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Global Kemasan dan Label


Average Product dalam Fungsi Produksi

Average product dan total output dapat ditunjukkan pada fungsi produksi jangka pendek. Seseorang dapat memvisualisasikan AP dengan baik secara kapital, jika mempertahankan kuantitas tenaga kerja dibandingkan kualitas tenaga kerja tersebut.

Hubungan antara Average Product (AP) dan Marginal Product (MP)

Ternyata, ada beberapa hubungan yang menarik antara AP dan MP seperti di bawah ini:

  • Saat AP naik, MP berada di atas AP.
  • Ketika AP menurun, MP berada di bawah AP.
  • Nilai maksimal AP dan MP jika dirata-ratakan akan sama satu sama lain.

Baca Juga: Pengendalian Produksi


Kesimpulan

Sekarang sahabat wirausaha sudah tahu kan cara menghitung Average Product? Jika memiliki tenaga kerja yang cukup banyak, produksi juga akan semakin tinggi dan nilai AP nya akan tinggi. Namun, jika belum memiliki tenaga kerja untuk produksi jangan khawatir, Sahabat Wirausaha bisa fokus untuk mengembangkan usaha terlebih dahulu. Kemudian jika usaha tersebut dirasa sudah cukup stabil, Anda bisa merekrut atau mencari tenaga kerja. Semangat selalu ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi: Toprr, Thoughtco